Baca juga: BNI Griya Optimis Kinerja Meningkat Akibat Insentif PPN Rumah
Agar kian mendapat tempat di pasar, Perumnas juga menghadirkan hunian yang didesain makin kekinian sesuai selera kaum milenial.
Kemudian mengembangkan hunian yang lebih hijau sebagai bagian dari penerapan konsep ESG (environment social governance), tidak hanya pada apartemen terutama yang dikembangkan dengan konsep TOD (transit oriented development), tapi juga pada rumah tapak seperti di Samesta Dramaga dan Samesta Parayasa (keduanya di Kabupaten Bogor).
“Kedua perumahan itu telah mendapat sertifikat Bangunan Hijau, karena penggunaan material bangunannya yang minim emisi karbon,” ungkap Budi.
Masih terkait dengan penerapan konsep ESG itu, Perumnas juga persisten menjaga keseimbangan antara aspek bisnis dan sosial, dengan melaksanakan 40 program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang lingkungan, sosial dan ekonomi sepanjang 2023.
Budi menyebutkan, Perumnas mempunyai misi yang selalu sejalan dengan program pemerintah terutama terkait upaya menurunkan angka backlog perumahan di Indonesia.
Perumnas menjadi bagian dari misi yang dibebankan pemerintah kepada BUMN untuk menyediakan 700.000 unit rumah dalam lima tahun, sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024.
Namun Perumnas menjadi satu-satunya pengembang BUMN yang juga dibebani misi sosial berupa penyediaan rumah subsidi sebesar 20 persen di setiap proyeknya.
Ke depan Perumnas akan terus bertransformasi menjadi pengembang BUMN yang lebih baik dengan pertumbuhan yang lebih agresif, melalui optimalisasi bisnis eksisting dan penciptaan bisnis baru, serta penguatan model sebagaimana arahan Menteri BUMN dalam pengadaan tanah melalui revitalisasi rumah susun eksisting dan kerja sama pengembangan lahan idle milik pemerintah/BUMN/Bank Tanah.