Khusus kredit konsumsi, pertumbuhannya dipengaruhi oleh melemahnya penyalurannya kredit pemilikan rumah/apartemen (KPR/KPA) dari 10,2 menjadi 10 persen, kredit kendaraan bermotor dari 10,3 menjadi 7,8 persen, dan kredit multiguna yang stagnan di angka 10 persen.
Sementara kredit properti (Rp1.412,3 triliun) menurun dari 7,0 persen menjadi 6,5 persen. Dipengaruhi terutama oleh kemerosotan kredit konstruksi dari 1,2 menjadi 0,01 persen. Diikuti KPR/KPA dari 10,2 menjadi 10 persen, dan kredit real estate (pengembangan lahan) dari 6,9 menjadi 6,8 persen.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS