URBANCITY.CO.ID – Seperti sudah beberapa kali diberitakan sebelumnya, penyaluran kredit sepanjang 2024 melemah. Itulah kenapa likuiditas perekonomian atau jumlah uang beredar di masyarakat pada akhir 2024 merosot. Even Natal dan Tahun Baru 2024 tidak mampu meningkatkan jumlah uang beredar.
Laporan Bank Indonesia (BI) mengenai uang beredar yang dirilis akhir pekan ini mengungkapkan, penyaluran kredit Desember 2024 tercatat Rp7.687,7 triliun. Tumbuh 9,1 persen secara tahunan (yoy) dibanding 10,1 persen pada November 2024 (yoy).
Kredit korporasi mencapai Rp4.185,1 triliun pada Desember 2024, tumbuh 14,8 persen (yoy) dibanding 15,2 persen pada November 2024 (yoy).
Kredit perorangan tercatat Rp3.442,7 triliun pada Desember 2024, tumbuh 2,9 persen (yoy) dibanding 3,5 persen pada November 2024 (yoy).
Yang meningkat cukup tinggi hanya kredit lainnya (kredit kepada pemda, koperasi, yayasan, dan swsata lain) sebesar Rp59,9 triliun. Tumbuh 9,6 persen pada Desember 2024 (yoy) dibanding 7,0 persen pada November 2024 (yoy).
Namun nilai kredit lainnya yang sangat kecil dibanding total kredit, membuatnya hampir tidak berpengaruh terhadap likuiditas di masyarakat.
Baca juga: Penyaluran Kredit Properti Terus Menurun
Semua jenis kredit menurun pertumbuhannya secara tahunan selama periode ulasan. Kredit modal kerja (Rp3.415,9 triliun) tumbuh 6,8 persen dari sebelumnya 7,4 persen.
Kredit investasi (Rp2.076,7 triliun) melemah menjadi 12,4 persen dari 12,6 persen, dan kredit konsumsi (Rp2.195,1 triliun) menurun dari 10,2 persen menjadi 9,8 persen. Kredit kepada UMKM (Rp1.405 triliun) menurun dari 3,7 persen menjadi 3,0 persen.