“Hal ini mencerminkan komitmen PTP Nonpetikemas dalam mengoptimalkan layanan terminal nonpetikemas, terutama di pelabuhan-pelabuhan utama seperti Tanjung Priok, Banten, Teluk Bayur, Panjang, dan Kijing. Kami akan terus berupaya meningkatkan efisiensi operasional guna mencapai target yang lebih baik di bulan-bulan mendatang,” ungkap Indra.
Strategi Pengembangan Operasional
Untuk mencapai target throughput tahun 2025 yang ditetapkan sebesar 53,5 juta ton/m³, PTP Nonpetikemas terus mengembangkan strategi operasionalnya. Perusahaan melakukan modernisasi terminal, meningkatkan layanan dermaga multipurpose/konvensional, serta menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak.
Inisiatif lainnya termasuk pemanfaatan teknologi digital melalui PTOS-M, optimalisasi alat bongkar muat, serta terminalisasi pelabuhan di berbagai cabang, seperti Palembang, Banten, Cirebon, Kijing, Jambi, dan Pangkal Balam.
Baca Juga: Kemenperin Tingkatkan Distribusi Bahan Pokok, Penuhi Kebutuhan Ramadan
Untuk layanan curah cair, PTP Nonpetikemas meningkatkan fasilitas di Terminal Kijing dan Pontianak dengan menambah peralatan bongkar muat dan melakukan penataan piperack.
Efisiensi operasional juga terus ditingkatkan melalui standardisasi dan sistemisasi layanan di 12 terminal sejak 2023. Program ini akan diperluas ke terminal lainnya untuk mempercepat arus logistik nasional dan meningkatkan daya saing pelabuhan.
Dalam menjalankan operasionalnya, PTP Nonpetikemas berkomitmen terhadap tata kelola perusahaan yang baik dengan menerapkan kebijakan anti-suap dan anti-penyuapan secara ketat. Perusahaan juga menolak segala bentuk pungutan liar dalam setiap proses bisnisnya.