URBANCITY.CO.ID – Untuk membantu masyarakat agar lebih cerdas melakukan transaksi keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara rutin menggelar edukasi keuangan melalui berbagai kanal. Tujuannya meningkatkan literasi keuangan masyarakat, sehingga lebih rasional melakukan transaksi keuangan, dan terlindungi dari entitas keuangan ilegal seperti investasi ilegal, pinjol ilegal, gadai ilegal dan sejenisnya.
Saat ini literasi keuangan (kemampuan memahami transaksi keuangan) masyarakat Indonesia masih cukup rendah, di bawah 40%. Berbanding terbalik dengan inklusi keuangan (penetrasi lembaga keuangan) yang sudah di atas 80%. Padahal, literasi keuangan sangat penting, terlebih-lebih di era di mana semua transaksi dilakukan melalui kanal digital seperti sekarang.
Mengutip keterangan resmi Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK Maret 2024 yang dipublikasikan baru-baru ini, sepanjang Januari-Maret 2024, OJK telah melaksanakan 336 kegiatan edukasi keuangan, menjangkau 47.829 peserta.
Sementara Sikapi Uangmu, saluran komunikasi khusus konten edukasi keuangan secara digital berupa minisite dan aplikasi, telah memublikasikan 111 konten edukasi keuangan dengan jumlah pengunjung 431.042 viewers selama Januari-Maret 2024.
Selain itu terdapat 45.466 pengguna Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU) OJK, dengan akses terhadap modul sebanyak 54.128 kali, disertai penerbitan 41.853 sertifikat kelulusan modul.
Sepanjang Maret 2024, terkait peringatan Hari Perempuan Internasional, Hari Hak Konsumen Sedunia, dan Global Money Week 2024, bertema “Effective Ways to Protect Consumers, Especially Young People, from Financial Scams and Frauds” di OECD Conference Centre, Paris, 18 Maret 2024, OJK telah mengadakan kegiatan literasi dan edukasi keuangan melalui publikasi di sosial media dan secara langsung.