URBANCITY.CO.ID – Terus merosotnya harga bahan makanan, membuat Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali mengalami deflasi. Harga cabai merah misalnya, yang sebelumnya cenderung bergejolak dan anteng di atas Rp30.000 – 40.000 per kg, kini hanya sekitar Rp18.000 per kg.
Deflasi adalah kondisi di mana harga sekumpulan barang dan jasa yang disurvei mengalami penurunan dibanding periode sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada September 2024 terjadi deflasi 0,12 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Deflasi September 2024 itu jauh lebih tinggi bila dibandingkan Agustus 2024 yang hanya 0,03 persen (mtm).
“Terjadi penurunan IHK dari 106,06 poin pada Agustus 2024 menjadi 105,93 pada September 2024,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Deflasi September 2024 itu menjadi yang kelima selama 2024 secara bulanan. Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan September 2024 itu adalah makanan, minuman, dan tembakau, dengan deflasi 0,59 persen, dengan andil terhadap deflasi 0,17 persen.
Bahan makanan adalah penyumbang terbesar IHK atau inflasi. Karena kembali terjadi deflasi dan jauh lebih tinggi pada September 2024, secara tahunan (yoy) IHK mencatat inflasi yang lebih rendah 1,84 persen dibanding inflasi Agustus 2024 yang 2,12 persen (yoy).
Sementara inflasi year to date (y-to-d) September 2024 mencapai 0,74 persen, menurun dibanding Agustus 2024 yang tercatat 0,87 persen. Pemerintah dan Bank Indonesia menargetkan inflasi tahun ini di kisaran target 2,5 persen plus minus 1 persen.