URBANCITY.CO.ID – Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengungkapkan, pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer (rumah baru di kawasan real estte) pada triwulan III 2024 terus merosot.
Tercermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III 2024 sebesar 1,46 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan II 2024 yang tercatat 1,76 persen (yoy), dan triwulan I sebesar 1,89 persen (yoy).
SHPR BI yang dirilis Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, Selasa (26/11/2024), itu menyebutkan, dari sisi penjualan hasil survei mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan III 2024 anjlok atau terkontraksi (minus) 7,14 persen (yoy).
“Kemerosotan penjualan terjadi pada seluruh tipe rumah, terutama pada rumah tipe kecil,” tulis SHPR BI tersebut.
Pada triwulan II-2024 penjualan rumah meningkat 7,30 persen secara tahunan (yoy), namun jauh merosot dibanding pertumbuhan triwulan I yang mencapai 31,16 persen (yoy).
Baca juga: Kenaikan Harga Rumah Melambat, Perlambatan Terbesar di Batam dan Jabodetabek
Perlambatan pertumbuhan penjualan rumah pada triwulan II 2024 juga terjadi pada semua tipe rumah. Penurunan penjualan paling dalam juga terjadi pada rumah tipe kecil, dari 37,84 persen menjadi 4,51 persen.
Dari sisi pembiayaan, SHPR BI menyatakan, pembiayaan pembangunan properti residensial terutama bersumber dari dana internal pengembang sendiri, dengan pangsa mencapai 74,31 persen.
Sementara dari sisi konsumen, mayoritas pembelian rumah primer masih dilakukan melalui skema pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari perbankan, dengan pangsa 75,80 persen dari total pembiayaan.