Baca juga: Rupiah Makin Payah Menghadapi Dolar AS
Pelemahan nilai tukar rupiah itu diakibatkan oleh menguatnya dolar AS secara luas, serta berbaliknya preferensi investor global dengan memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS pasca hasil pemilu yang memenangkan Donald Trump.
Perry menyatakan, fokus kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah, dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik dan perekonomian global dengan perkembangan politik di Amerika Serikat (AS).
Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperhatikan pergerakan nilai tukar Rupiah dan prospek inflasi, serta perkembangan data dan dinamika kondisi yang berkembang, dalam mencermati ruang penurunan BI Rate lanjutan.
BI menurunkan BI Rate pada pekan ketiga September dari 6,25 persen menjadi 6 persen. Sementara kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran, terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja, termasuk UMKM dan ekonomi hijau, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS