URBANCITY.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan mengenai pembangunan manusia di Indonesia pekan lalu. Selama 2020–2024 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia meningkat. Yaitu, rata-rata 0,75 persen per tahun dari 72,81 tahun 2020 menjadi 75,02 tahun ini.
IPM 2024 sebesar 75,02 itu meningkat 0,63 poin atau 0,85 persen dibanding tahun lalu yang tercatat 74,39. BPS menyebut pertumbuhan IPM 2024 mengalami percepatan dari tahun sebelumnya.
Tahun ini status pembangunan manusia di Sulawesi Barat meningkat dari “sedang” menjadi “tinggi” dengan capaian IPM 70,46 (>70).
Sementara status pembangunan manusia di Papua Tengah naik dari “rendah“ menjadi “sedang“, dengan capaian IPM 60,25 (indeks >60 sampai <70).
Dengan peningkatan status itu, kini ada 30 provinsi dengan IPM “tinggi” (70 ≤ IPM < 80), 5 provinsi dengan IPM “sedang” (60 ≤ IPM < 70), dan 1 provinsi dengan IPM “rendah” (IPM < 60).
Sedangkan provinsi dengan status pembangunan manusia sangat tinggi (IPM ≥ 80) baru dua. Yaitu, Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
IPM diukur dari tiga dimensi pembentuknya. Yaitu, Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat, dimensi Pengetahuan, dan dimensi Standar Hidup Layak.
Dimensi Pengetahuan dan Standar Hidup Layak mengalami percepatan pertumbuhan dibanding tahun lalu, masing-masing sebesar 3,71 persen dan 0,46 persen. Sementara dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat melambat pertumbuhannya.
Standar hidup layak manusia Indonesia yang direpresentasikan dengan pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan) misalnya, tahun ini mencapai Rp12,34 juta.