URBANCITY.CO.ID – Rekening tabungan kaum berada dan kaum menengah di perbankan sama-sama tumbuh tinggi pada akhir triwulan pertama 2024. Tabungan nasabah senilai di atas Rp5 miliar/rekening per akhir Maret meningkat lebih dari 50 persen secara tahunan (yoy), dari 6,10% pada Februari menjadi 9,14%. Sedangkan tabungan nasabah senilai di bawah Rp100 juta/rekening, pada periode yang sama naik lebih dari 45% dari 5,17% menjadi 7,3%.
Peningkatan nilai tabungan kaum menengah itu bahkan terbilang tinggi dibanding Maret 2023 yang hanya 3,1%. “Jadi, kelihatannya kue perbaikan ekonomi juga mulai bisa dirasakan oleh masyarakat bawah. Ini harusnya membuat stabilitas ekonomi kita ke depan makin kuat,” kata Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan II Tahun 2024 di Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Baca juga: Permodalan Perbankan Mampu Serap Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah
Rapat diikuti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, selain ketua LPS. Secara total, Purbaya menyebutkan, per Maret 2024 penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) di perbankan meningkat 7,44% secara tahunan.
Menurut laporan LPS, berdasarkan tiering simpanan, jumlah rekening terbanyak terdapat pada tiering simpanan di bawah Rp100 juta, mencakup 98,8% dari total rekening. Per Februari 2024, kenaikan jumlah rekening tertinggi juga terdapat pada tiering di bawah Rp100 juta sebesar 0,8% secara bulanan. Sementara penurunan pertumbuhan tabungan terbesar terdapat pada tiering simpanan Rp2 miliar-Rp5 miliar sebesar 0,6%.