URBANCITY.CO.ID – Di tengah angin sepoi-sepoi Yogyakarta pada 9 Oktober 2025, PT Sigma Cipta Caraka alias Telkomsigma, anak perusahaan Telkom Indonesia, menggelar acara bernama Micro Banking Connect 2025.
Acara ini seperti panggung besar untuk mendorong perbankan mikro—seperti BPR, BPRS, dan Koperasi—masuk ke era digital. Tema utamanya? “Akselerasi Pertumbuhan Bisnis BPR/BPRS/Koperasi melalui Adopsi Inovasi Digital.” Ratusan pelaku industri dari seluruh Indonesia datang, siap berbagi cerita dan ide.
Bayangkan saja, digitalisasi di sektor ini bisa bikin lebih banyak orang, terutama pelaku usaha kecil, bisa akses layanan keuangan. Dari pembayaran cepat hingga inklusi yang lebih luas, ini bukan sekadar mimpi.
Kepala OJK Daerah Istimewa Yogyakarta, Eko Yunianto, dalam sambutannya, bilang BPR dan BPRS sudah lama jadi pahlawan ekonomi di daerah terpencil. “Fungsi BPR dan BPRS telah memberikan kontribusi besar terhadap pemerataan ekonomi, terutama di wilayah yang belum terjangkau layanan bank umum,” katanya.
Baca Juga: Konektivitas untuk Kebersamaan, TelkomGroup Siap Sambut RAFI 2025
Data dari Bank Indonesia makin bikin semangat. Di triwulan II 2025, transaksi digital naik 30,51% year-on-year, dengan 11,67 miliar transaksi lewat mobile dan internet. Aset BPR dan BPRS juga tumbuh 6,50% tahunan.
Tapi Eko bilang, masih ada celah: perlu bangun infrastruktur, sistem perbankan modern, keamanan siber, dan arsitektur digital yang inovatif.
CEO Telkomsigma, Dwi Sulistiani, nggak mau ketinggalan. “Telkomsigma sebagai salah satu pioneer layanan core banking system di Indonesia, semakin menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kapabilitasnya pada layanan B2B IT Services,” ujarnya.
