Baca Juga: Kemenperin: Apple Sangat Bisa Bangun Pabrik Henpon di Indonesia, Bukan Hanya Pabrik Aksesoris
Pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara ini kembali hadir sebagai ajang promosi, edukasi, dan kolaborasi antar komunitas perajin serta merek kerajinan lokal.
Tahun ini, Inacraft mengusung tema “Sustainability and Collaboration” dan menjadikan kerajinan serta kesenian dari Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Icon Pavilion dengan tema “The Cosmological Axis of Yogyakarta Living in Harmony.”
Sepuluh IKM yang difasilitasi oleh Ditjen IKMA Kemenperin dalam Pameran Inacraft 2025 meliputi Rubysh Jewelry, Hexagon by Zara Tentriabeng Designs, Intan Songket, Tuban Lokcan Tenun Gedhog dan Batik Tulis, Miss Allyna, Ketak Nusantara, Cemara Ceramics, Risman Wijaya Keramik, Cabaco.id, dan Bagbone Leather. Lokasi paviliun Kemenperin untuk 10 IKM tersebut berada di Main Lobby Booth No.B JCC.
Reni menambahkan bahwa IKM yang mendapatkan fasilitasi telah melalui proses kurasi dan seleksi pada awal hingga pertengahan Januari 2025.
Baca Juga: Kemenperin: Nilai Investasi Pabrik AirTag Apple di Batam Hanya USD200 Juta
“Melalui fasilitasi pameran ini, kami berupaya menampilkan produk IKM yang inovatif dengan berkolaborasi dalam satu paviliun. Yaitu, produk-produk kerajinan yang berkualitas tinggi sehingga dapat bersaing dengan produk impor dan meningkatkan posisi di pasar lokal,” tegas Reni.
Reni juga menyampaikan bahwa industri kerajinan dalam negeri masih memiliki potensi besar di pasar ekspor, yang perlu dimaksimalkan oleh para pelaku IKM.