URBANCITY.CO.ID – Selama hampir satu dekade terakhir, pasar apartemen lesu karena pasokan yang berlimpah dibanding permintaan yang membuatnya sulit disewakan dan harganya stagnan atau turun. Apartemen kebanyakan masih menjadi objek investasi (dibeli untuk disewakan) ketimbang untuk dihuni sendiri.
Pasar apartemen itu makin jatuh saat pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 hingga triwulan III 2022. Peluncuran proyek baru nyaris nihil. Pengembang berkutat menyelesaikan dan memasarkan proyek berjalan, seringkali dengan harga diskon besar.
Namun, pada triwulan tiga 2024, Marketbeat Cushman & Wakefield yang dirilis pekan lalu mencatat, empat kondominium (apartemen strata/jual) baru diluncurkan di Jabodetabek. Menambah 876 unit ke pasokan mendatang.
“Penambahan pasokan masa depan tertinggi pasca-pandemi dan menandakan pemulihan awal pasar,” tulis Marketbeat Triwulan III-2024 Cushman & Wakefield itu.
Keempat kondominium itu adalah tower Lotus di LRT City Tebet (segmen upper middle/224 unit), Soho Signature di Upper West BSD (middle/180 unit), Two Sudirman (upper/339 unit), dan Edensuite Casablanca (upper middle/133 unit).
Baca juga: 39.000 Unit Apartemen di Jabodetabek Belum Terjual
Tidak ada pasokan baru (kondominium yang sudah jadi) selama triwulan III-2024, kecuali dari satu proyek The Newton 2, sebanyak 624 unit.
Tambahan pasokan itu menjadikan total pasokan kumulatif kondominium di Jabodetabek menjadi 386.111 unit, meningkat 0,16 persen secara triwulanan (qtq) dan 1,5 persen yoy.