Dengan adanya beragam akses itu, Stasiun Karawang akan terkoneksi dengan berbagai kawasan industri, kawasan perkotaan, dan pusat perbelanjaan.
KCIC juga terus melakukan komunikasi dengan berbagai provider layanan transportasi, untuk memenuhi kebutuhan konektivitas antar moda dari dan menuju stasiun Karawang.
Baca juga: Kereta Cepat Whoosh Pecahkan Rekor Jumlah Penumpang
Peningkatan aksesibilitas sebagai strategi meningkatkan volume penumpang, juga dilakukan di Stasiun Tegalluar. Saat ini KCIC terus berupaya melakukan percepatan pembangunan akses ke stasiun itu.
Melalui kordinasi dengan stakeholder seperti Kementerian PUPR, Pemprov Jawa Barat, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), dan PT Jasa Marga, tengah dilakukan pembuatan exit tol Km 151A yang terhubung ke jembatan Cibiru yang menjadi akses utama menuju Stasiun Tegalluar.
Selain itu percepatan pembukaan exit tol 149 temporary yang lebih memudahkan masyarakat mengakses Stasiun Tegalluar juga diupayakan KCIC, dan diharapkan beroperasi lagi September 2024.
“Sebelumnya penutupan akses tol Km 149 pada Januari 2024 menyebabkan penurunan penumpang di Stasiun Tegalluar dari 2.500 orang per hari menjadi 1.700 orang,” ungkap keterangan KCIC.
KCIC optimis dengan berbagai strategi itu, jumlah penumpang Whoosh akan terus meningkat. KCIC mengungkapkan, dari hanya 9.000 penumpang per hari saat awal beroperasi 17 Oktober 2023, kini (sampai Juli 2024) penumpang Whoosh sudah mencapai 24.000 orang per hari.
Peningkatan volume penumpang itu seiring penambahan jumlah perjalanan secara bertahap, dari 14 perjalanan reguler per hari pada Oktober 2023 menjadi 48 perjalanan saat ini.