URBANCITY.CO.ID – Kendati situasi perekonomian global masih dilanda ketidakpastian, berbagai perusahaan domestik tetap bersemangat berekspansi melalui penghimpunan dana di pasar modal (go publik). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sampai akhir Maret 2024 nilai Penawaran Umum mencapai Rp48,04 triliun dari 15 emiten baru. Masih terdapat 123 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif Rp59,68 triliun.
“Antusiasme penghimpunan dana di pasar modal masih terlihat,” ungkap keterangan tertulis Rapat Dewan Komisoner Bulanan (RDKB) OJK Maret 2024 yang dipublikasikan pekan ini. Sementara kondisi pasar saham domestik melanjutkan tren penguatan. IHSG menguat 0,22 persen secara bulanan (ytd) ke level 7.288,81, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp11.692 triliun atau naik 0,15 persen, dan net buy sebesar Rp26,28 triliun.
“Penguatan terjadi di antaranya di sektor bahan baku dan sektor barang konsumsi primer,” tulis keterangan OJK. Dari sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham tercatat Rp10,98 triliun ytd.
Sedangkan di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,14 persen (ytd) ke level 378,88. Yield SBN secara umum meningkat rata-rata 8,92 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net sell Rp31,35 triliun. Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident juga mencatat net sell sebesar Rp1,41 triliun.
Di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) pengelolaan investasi tercatat Rp818,17 triliun (turun 0,80 persen ytd), dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat Rp488,73 triliun atau turun 2,54 persen, dan net redemption Rp29,95 triliun.