URBANCITY.CO.ID – Hubungan Indonesia dengan Jepang semakin mesra. Keduanya sepakat sama-sama menurunkan emisi karbon dalam mengembangkan sektor industri otomotif negara masing-masing.
Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika mengungkapkan, Indonesia berkomitmen menurunkan emisi karbon terutama pada multiple pathways approach.
Komitmen itu mencakup promosi kendaraan elektrifikasi (xEV) termasuk Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV).
Kemudian Fuel-Cell, pengembangan kendaraan flexible-fuel yang adaptif menggunakaan bahan bakar nabati/BBN (biofuel) ataupun gas, serta peningkatan efisiensi bahan bakar.
Menurut Putu, Kemenperin terus mendorong kerja sama dalam pengembangan industri otomotif, antara lain diwujudkan melalui kolaborasistrategis dengan berbagai pihak seperti kementerian, lembaga, dan asosiasi, termasuk juga dengan negara mitra potensial.
Baca Juga: Industri Tekstil Paling Pesimis, Kemenperin Minta Permendag 8/2024 Direvisi
Salah satu bentuk kerja sama tersebut adalah antara Indonesia-Jepang dalam bidang elektrifikasi kendaraan dan bahan bakar Carbon Neutrality (CN), termasuk bio-fuel.
“Kemenperin dan Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang telah menjadi partner strategis dalam kerja sama yang berkelanjutan dengan tujuan untuk mencapai netralitas karbon di industri otomotif,” katanya, dikutip Urbancity.co.id, 2 Juli 2024.