URBANCITY.CO.ID – Bayangkan, baru dua minggu jadi Menteri Keuangan, Purbaya Yudha Sadewa udah bikin heboh dengan gebrakan-gebrakan ekonominya. Tujuannya agar ekonomi kita tetap stabil, biaya pinjam murah, duit negara nambah, dan orang-orang percaya sama anggaran pemerintah.
Yuk, kita bahas satu-satu apa aja yang dia lakuin.
Pertama, dia gelontorin Rp 200 triliun ke bank-bank milik negara, alias Himbara. Ini kayak suntik dana gede buat bikin bunga pinjaman dan deposito turun.
Di konferensi pers di Kantor Presiden Jakarta Pusat, Purbaya bilang, “Saya pikir dengan cara itu, paling enggak kalau mereka belum bisa menyalurkan, karena mereka punya uang lebih, mereka enggak akan perang bunga lagi,” ungkap Purbaya.
Intinya, bank nggak perlu rebutan nasabah dengan bunga tinggi lagi. Hasilnya masyarakat lebih gampang pinjam buat belanja atau usaha, dan bank bisa bantu program pemerintah seperti Koperasi Desa Merah Putih dengan bunga rendah.
Kedua, Purbaya ngejar-ngejar penunggak pajak yang gede. Kemenkeu catat ada 200 orang atau perusahaan yang nunggak sekitar Rp 60 triliun.
“Dalam waktu dekat akan kami tagih, dan mereka enggak akan bisa lari,” tegasnya.
Buat ngejar ini, dia kerjasama sama Polri, Kejaksaan Agung, KPK, dan PPATK. Plus, perbaiki sistem Coretax, gebuk rokok ilegal, dan dorong Paket Ekonomi 2025. Oh ya, dia nolak banget tax amnesty kayak zaman Sri Mulyani dulu.
Ketiga, soal Ibu Kota Nusantara (IKN) yang lagi diraguin banyak orang. Purbaya janji dana APBN tetep ngalir, malah lebih cepat di 2026.
“Kami harapkan nanti, ketika kelihatan mulai jalan, swasta akan masuk ke sana,” ujarnya, dikutip Kompas.com, Rabu (24/9/2025). Pokoknya, APBN jadi modal awal buat bangun infrastruktur dasar, biar investor swasta ikut nimbrung nanti.
Keempat, biar duit dolar orang kaya Indonesia nggak kabur ke luar negeri. Pemerintah catat sejak awal 2025, dolar banyak yang keluar tiap bulan, terutama ke negara tetangga. Purbaya lagi siapin insentif menarik supaya WNI simpan dolar di sini aja.
“Saya baru tahu juga bahwa ternyata setiap bulan banyak juga orang Indonesia yang kirim dollar ke luar negeri. Uang-uangnya utamanya ke beberapa negara di kawasan sini. Jadi kita akan mencegah itu dengan memberikan insentif yang menarik, sehingga mereka enggak usah capek-capek kirim dollarnya ke luar,” jelas Purbaya.
Ini masih dibahas bareng Presiden Prabowo, dan bakal dibikin berbasis pasar biar orang lebih suka simpan di Indonesia.
Tapi, tantangan Purbaya ke depan nggak gampang. Penerimaan pajak sampe Agustus 2025 cuma Rp 1.135,4 triliun, turun 5,1% dari tahun lalu. Defisit APBN juga lagi tegang.
Meski begitu, dia yakin strategi ini bisa jadi solusi cepat sekaligus pondasi buat kebijakan jangka panjang. Dengan begini, keuangan negara aman, bank lebih cair, pajak naik, IKN jalan terus, dan duit nggak lari kemana-mana.