URBANCITY.CO.ID – PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) atau Paradise Indonesia mengembangkan semua proyeknya dengan kriteria 4 M. Yaitu, middle up (menyasar kalangan menengah atas), mid size (ukuran proyek sedang-sedang saja rata-rata 40.000 m2), mixed use (proyek campuran antara ritel, hotel, dan development atau properti jual), dan major cities (lokasi proyek di kota-kota utama di Indonesia).
Hal itu diungkapkan Presiden Direktur Paradise Indonesia Anthony Prabowo Susilo dalam paparan publik 2024 INPP di Jakarta, Kamis (6/6/2024), usai mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan. Saat ini INPP memiliki 25 unit bisnis di 8 kota. Yang terbaru yang baru dibuka Februari 2024, Hotel Hyatt Place pertama di Indonesia yang berada di Makassar. Hotel ini terintegrasi dengan apartemen kelas atas 31 Sudirman Suites.
Semua proyek Paradise Indonesia berhasil dibangun dan dipasarkan sesuai target. Tidak ada yang gagal, di-cancel, apalagi mangkrak, bahkan saat pandemi. Termasuk proyek apartemen yang pasarnya melesu sejak beberapa tahun sebelum pandemi. “INPP one hundred completion track record,” kata Anthony.
Paradise Indonesia sedang menyiapkan proyek mixed use baru (residensial, hotel, dan ritel) di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Pengembangan akan dimulai akhir tahun ini. Konsep hotelnya MICE hotel. Konsep ini dianggap tepat karena Balikpapan merupakan kota bisnis. Terlebih setelah adanya pengembangan IKN di Penajam Passer Utara, Kaltim, oleh pemerintah.
Sebagian besar proyek Paradise Indonesia berupa ritel dan hotel, ditambah beberapa proyek residensial (apartemen) untuk dijual atau property development. Karena itu 85% pendapatannya didapat dari hasil penyewaan (recurring income), sisanya dari penjualan properti.