Perlu dipahami bersama bahwa pada puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada tanggal 6 dan 7 April 2024, antrean kendaraan masuk pelabuhan akan tetap ada.
“Namun yang dapat dipastikan di sini adalah kelancaran arus lalu lintas penyeberangan bisa tercapai jika semua pihak sama-sama tertib dan penumpang telah bertiket maksimal pada H-1 melalui aplikasi Ferizy,” jelas Ira.
Sebelumnya, telah disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno bahwa Pemerintah telah melakukan persiapan teknis untuk menghadapi angkutan mudik.
Baca Juga: Libur Imlek 2024, ASDP Layani 162 Ribu Penumpang dan 39.552 Kendaraan
Persiapan tersebut mulai dari strategi hingga taktik yang akan sama dengan tahun lalu. Namun, tentunya akan dilakukan langkah perbaikan dan evaluasi agar penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2024 berjalan lebih lancar.
Pergerakan orang pada Angkutan Lebaran 2024 diprediksi naik sebesar 15% mengacu dari realisasi Angkutan Lebaran tahun lalu. Pada Lebaran tahun ini, pergerakan masyarakat di Pulau Jawa, Sumatera dan Bali akan tetap menjadi perhatian utama.
Tahun ini akan dioperasikan kembali beberapa pelabuhan perbantuan untuk memecah kepadatan kendaraan, seperti pengoperasian Pelabuhan Ciwandan, BBJ Bojonegara, BBJ Muara Pilu dan Pelabuhan Indah Kiat (emergency) yang mengarah ke Pulau Sumatera.
Di lintas Merak-Bakauheni sebagai jalur tersibuk rencananya akan dioperasikan 55 kapal (ekspres dan reguler), sementara lintas Ciwandan – Bakauheni disiapkan 10 kapal dan BBJ – Muara Pilu akan dilayani 5 kapal.






