Dengan kolaborasi itu, makin banyak masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang bisa mendapatkan rumah sendiri yang tercermin dari penurunan angka backlog tersebut.
Ia menambahkan, Kementerian PUPR menjalankan beberapa strategi selama 2020-2024 agar bisa meningkatkan pemenuhan kebutuhan rumah layak huni bagi masyarakat terutama MBR.
Yaitu, dengan mengoptimalkan pelaksanaan Program Sejuta Rumah melalui kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan di bidang perumahan, menerapkan sistem regulasi yang harmonis, serta memanfaatkan inovasi teknologi guna mempercepat penyediaan rumah layak huni.
Salah satu bentuknya adalah pengembangan Rumah Inti Tumbuh Tahan Gempa (RITTA) dengan pembiayaan dari dana tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan.
“MBR bisa mengembangkan sendiri lebih lanjut rumah inti itu sesuai dengan kebutuhan keluarga masing-masing,” pungkas Iwan.
Comments 2