URBANCITY.CO.ID – Di tengah pesatnya transformasi digital, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat perannya dalam mendorong digitalisasi industri fast-moving consumer goods (FMCG). Melalui kolaborasi strategis dengan pelaku usaha barang konsumsi, mulai dari makanan, minuman, hingga produk rumah tangga, BNI menegaskan posisinya sebagai mitra andalan sektor ini.
Komitmen tersebut ditunjukkan lewat penyelenggaraan lanjutan BNIdirect Capabilities Event yang digelar di Ayana Midplaza, Jakarta, Selasa, 2 Desember 2025.
Acara ini ngangkat tema “Building a Resilient FMCG Ecosystem through Digital Finance & Supply Chain Transparency”. Di sini, mereka kumpulin regulator, ahli-ahli, dan pemain industri buat ngobrolin tantangan serta peluang beralih ke digital di rantai pasok FMCG. BNI juga perkenalin solusi keuangan baru yang bisa bikin operasional lebih lancar dan arus kas lebih kuat di seluruh ekosistem.
Direktur Corporate Banking BNI, Agung Prabowo, bilang kalau sektor FMCG itu penting banget buat ekonomi Indonesia. Soalnya, ini yang gerakin konsumsi rumah tangga dan bikin lapangan kerja lewat rantai panjang dari produsen utama, distributor, sampe ke pengecer.
“Forum ini kami rancang sebagai ruang diskusi untuk memahami arah tren industri dan tantangan nyata di lapangan, sehingga BNI dapat hadir sebagai bagian dari solusi melalui kolaborasi lintas pemangku kepentingan,” ujar Agung.
Di acara itu, ada pembicara keren kayak Director of Business Development Shopee Indonesia Daniel Minardi, Partner Boston Consulting Group Ferry Malvinas, dan Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Dyah Wahyu Purbandari. Mereka bahas dinamika FMCG di tengah perubahan kebiasaan konsumen, tekanan biaya logistik, dan percepatan digitalisasi.
Dari sisi pemerintah, ekonomi Indonesia masih kuat dengan optimisme konsumen yang tinggi. Langkah kayak relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan perkuatan logistik nasional bisa bantu efisiensi dan daya saing FMCG, baik di dalam negeri maupun global.
Sebagai pendorong digital, BNI kenalin BNI Smart Receivables. Ini solusi buat digitalin proses keuangan FMCG yang dulu banyak manual. Proses manual sering bikin telat catat, rekonsiliasi nggak konsisten, dan kurang integrasi sama sistem ERP.
“Melalui otomasi dan integrasi yang lebih baik, BNI Smart Receivables mampu meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akurasi proses bisnis secara menyeluruh,” jelas Agung.
BNI juga tawarin Supply Chain Financing buat kuatin arus kas dan efisiensi di sepanjang rantai nilai FMCG. Di diskusi panel, mereka bahas tantangan dari karakter buyer yang beragam. BNI jawabnya dengan platform digital terpadu yang integrasi billing dan collection, biar interaksi buyer-seller lebih standar dan efisien.
Dengan solusi digital dan kerja sama lintas sektor, BNI komitmen banget dukung modernisasi industri nasional. Mereka yakin pendekatan berbasis ekosistem dan digitalisasi keuangan bisa bikin rantai pasok FMCG lebih tangguh, adaptif, dan siap saingan global. Lumayan, kan? BNI lagi bantu industri ini maju bareng.



