“Tim Jemput Gabah Perum BULOG concern melakukan penyerapan dengan melibatkan banyak pihak dari stakeholders perusahaan, seperti Dinas Pertanian di tingkat Provinsi dan kota/kabupaten, TNI-POLRI, kelompok tani, gapoktan, dan penggilingan padi. Tentunya sinergi ini kami harapkan untuk dapat mengoptimalkan penyerapan kami menjelang musim panen raya,” jelas Arwakhudin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 14 Maret 2025.
Baca Juga: The Hud Institute: Pemerintah Perlu Bentuk “Bulog Papan” untuk Kontrol Harga Rumah
Selain itu, BULOG juga aktif melakukan sosialisasi mengenai harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani. Pemerintah telah menetapkan harga pembelian sebesar Rp 6.500 per kilogram sebagai bagian dari kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Sesuai dengan arahan Presiden bahwa harga yang ditetapkan pemerintah untuk pembelian Gabah Kering Panen di tingkat petani adalah sebesar Rp.6.500,-/kg. Tentunya harga ini adalah bentuk pemerintah hadir dalam upaya menyejahterakan petani dengan melakukan pembelian gabah dengan harga yang baik dan dapat menguntungkan para petani,” tambahnya.
Lebih lanjut, Arwakhudin mengungkapkan bahwa capaian serapan gabah sebanyak 300.000 ton ini merupakan angka tertinggi dalam lima tahun terakhir. Dengan rata-rata penyerapan harian yang sudah mencapai belasan ribu ton, BULOG optimistis dapat mempertahankan tren positif ini hingga akhir musim panen raya.
Baca Juga: Panen Sudah Tiba, Dirut Bulog: Dua Minggu Lagi Harga Beras Normal
“Dalam 5 tahun terakhir penyerapan sebanyak 300.000 ton merupakan angka tertinggi, rata-rata penyerapan harian sudah belasan ribu ton, semoga kami bisa terus menjaga momentum ini menjelang panen raya di akhir Maret hingga April nanti,” tutupnya.