Pengerjaan rumah juga lebih cepat. Dua kali lebih cepat dibanding menggunakan material konvensional.
“Dari efisiensi biaya mencapai sekitar 35 persen, baik material maupun tukang. Biasanya kami membangun selama delapan minggu untuk satu rumah (dengan materail konvensional). Dengan bata interlock SIG cukup dua minggu,” ungkap Joko.
Direktur Utama SIG Donny Arsal menyampaikan terima kasih kepada BTN dan para pengembang yang telah berkunjung ke Rumah Contoh Bata Interlock Presisi di Bambu Apus, sehingga SIG dapat memperkenalkan inovasi produk tersebut kepada para pemangku kepentingan di bidang perumahan.
Donny menyatakan, untuk mendukung pemerintah memenuhi target pembangunan 3 juta rumah per tahun, dibutuhkan kolaborasi semua pihak.
“Bata interlock presisi merupakan teknologi yang mengubah metode pembangunan rumah menjadi lebih mudah, cepat dan efisien, dengan kualitas konstruksi yang kokoh dan tampilan modern, sehingga memberikan nilai tambah bagi pengembang dan pemilik rumah,” pungkas Donny.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS