Festival ini juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi budaya, seperti membatik, menganyam, dan demonstrasi kuliner tradisional. Pengunjung pun bisa mencoba permainan rakyat seperti congklak, gangsing, dan egrang. Melalui acara ini, Pemkab Bogor berharap dapat meningkatkan daya saing desa wisata dan menjadikan Kabupaten Bogor sebagai destinasi unggulan berbasis komunitas.
Baca juga: Wajah Bisnis Properti Bogor dalam Buku Wayan Anak Bali di Bisnis Properti
DPC HPDKI Kabupaten Bogor Terbentuk
Di tengah festival, Yuhan Subrata, pengelola Desa Wisata Ciderum dan sekretaris Himpunan Peternakan Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Kabupaten Bogor, menjelaskan bahwa Festival Desa Wisata 2025 juga merupakan upaya promosi. “Total desa wisata yang ada di Kabupaten Bogor mencapai 62 lokasi, namun dalam kegiatan ini hanya diikuti oleh 20 desa wisata dan 5 desa dari luar Kabupaten Bogor, yaitu Ciamis, Kota Bogor, Cibuntu Kuningan, dan Cianjur,” ujarnya.
Sementara itu, di sela-sela festival, para peternak dan penggemar Domba Garut se-Kabupaten Bogor mengukuhkan Dewan Pengurus Cabang (DPC) HPDKI Kabupaten Bogor. Yuhan menjelaskan, “Sebelumnya, DPC HPDKI Kabupaten Bogor masih bergabung dengan Kota Bogor. Sekarang kami memisahkan diri, dengan ketua baru Salman Asshidiqi. Pengukuhan ini bertujuan agar pengembangan organisasi di wilayah kami dapat lebih fokus.”
Baca juga: Indonesia dan UN Tourism Luncurkan Panduan Investasi Pariwisata Pertama di Asia-Pasifik
DPC HPDKI Kabupaten Bogor memiliki beberapa program unggulan, antara lain Sekolah Peternak Rakyat (SPR-Bogor) yang memberikan edukasi dan pelatihan bagi peternak domba dan kambing, serta program One Village One Farm (OVOF) yang bertujuan memperkuat ekonomi desa berbasis peternakan. Program ketiga adalah Bogor Breeding Center (BBC) yang fokus pada pengembangan sentra pembibitan unggul domba dan kambing.