URBANCITY.CO.ID – Sudah sepantasnya Indonesia menjadi basis pengembangan wisata religi, mengingat jumlah masyarakat muslim Tanah Air merupakan yang terbesar di dunia.
Untuk itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menjalin kerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia dalam upaya pengembangan pariwisata halal dan wisata religi di Indonesia.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatangan kesepahaman bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dengan Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, di Kantor Pusat MUI, Jakarta, pekan ini.
Menparekraf Sandiaga mengatakan ruang lingkup nota kesepahaman ini mencakup sejumlah hal. Di antaranya pariwisata halal dan wisata religi; peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia; serta pertukaran data/informasi dan kegiatan lainnya.
Baca Juga: Catat Begini Cara Daftarnya, Kemenparekraf Kembali Gelar ADWI
“Kita harapkan dengan MoU ini pembahasan pariwisata halal dapat lebih komprehensif,” katanya, dikutip Jakartadaily.id, Sabtu, 23 Maret 2024.
Sebab, lajut Menteri Sandiaga, akan menghadirkan lebih banyak terobosan yang sesuai dengan prinsip-prinsip kita sebagai sila pertama untuk dipastikan dalam kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menparekraf menjelaskan, fokus pengembangan moslem friendly tourism yang dikerjakan Kemenparekraf yaitu pada penyediaan layanan kebutuhan wisatawan muslim. Meliputi halal hotels, halal transport, halal food, halal tour packages dan halal finance.