URBANCITY.CO.ID – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai Industri Kecil Menengah (IKM) yang bergerak di sektor pangan memiliki kemampuan untuk naik kelas. Hal itu terus digaungkan melalui Gerakan Bangga Buatan Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita mengungkapkan, IKM makanan dan minuman memainkan peran penting sebagai komponen pemberdayaan masyarakat di Indonesia.
Selain pasar dalam negeri, terbuka pula peluang produk-produk IKM pangan Indonesia masuk ke pasar ekspor. Untuk itu, para IKM perlu mempersiapkan diri, meningkatkan kualitas, membangun branding, melakukan adaptasi dan berinovasi.
“Hal itu itu dilakukan dengan membaca tren dan kebutuhan pasar baik dalam negeri maupun ekspor. Sehingga pelaku IKM pangan dapat terus maju, menguasai pasar, hingga mampu menaikkan kelasnya,” katanya di Jakarta, dikutip Urbancity.co.id, Jum’at, 12 Juli 2024.
Baca Juga: Kemenperin Minta Berlakukan Lagi PPN DTP untuk Dongkrak Penjualan Mobil
Menurutnya, industri pangan merupakan salah satu sektor industri pengolahan non-migas yang memiliki kontribusi besar bagi perekonomian nasional.
Pada Triwulan I-2024, sektor industri pangan menyumbang 39,91% dari nilai PDB industri pengolahan nonmigas atau 6,97% dari total PDB Nasional.
Didukung pula oleh nilai ekspor industri pangan April 2024 yang menembus angka USD 2,71 miliar atau 19,4% dari ekspor industri pengolahan nonmigas dan merupakan ekspor terbesar kedua setelah sektor industri logam dasar.
“Dari nilai tersebut, sebagiannya merupakan kontribusi IKM pangan yang berjumlah sekitar 1,68 juta unit usaha,” jelas Reni.