Menhub menyebutkan, Lebaran tahun ini menurut survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub sekitar 71% dari populasi atau sekitar 193 juta orang akan melakukan mudik. Arus pergerakan masyarakat dalam skala besar dalam waktu bersamaan itu, perlu diantisipasi dengan penyediaan sarana dan prasarana yang andal di semua sektor agar tidak menimbulkan kekacauan.
“Arus pergerakan mudik kali ini memang besar. Termasuk di dalamnya pergerakan di dalam kota, antar kota di aglomerasi hingga antar provinsi. Aglomerasi itu seperti di Jabodetabek, Yogyakarta dan sekitarnya, Surabaya dan sekitarnya, dan lain-lain,” kata Budi.
Tahun lalu Kemenhub memverifikasi angka 123 juta pergerakan masyarakat saat arus mudik melalui mobile positioning. Dan ternyata angkanya benar. “Angka itu harus kita pakai sebagai peringatan untuk mempersiapkan (arus mudik tahun ini) dengan lebih serius,” tegas Budi seperti dikutip keterangan resmi Kementerian Perhubungan kemarin.
Baca juga: Tips Mudik Aman Menggunakan Kendaraan Roda Dua
Terkait hal itu, Menhub menyebut arahan Presiden Joko Widodo yang meminta seluruh pihak terkait baik di pusat maupun daerah, siap menyambut dan mengantisipasi lonjakan pemudik. Terlebih-lebih di Jawa Tengah sebagai daerah tujuan perjalanan terbesar dan Jawa Timur sebagai daerah asal perjalanan terbanyak.
“Sejalan dengan itu, Bapak Presiden juga mengimbau masyarakat melakukan mudik lebih awal untuk menghindari penumpukan kendaraan pada puncak arus mudik yang diprediksi jatuh tanggal 6 – 8 April 2024. Sedangkan puncak arus balik 14 April 2024,” jelas Menhub.