Presiden mengingatkan akan pentingnya menjaga lahan dan sungai dari sedimentasi. Hal tersebut menurutnya juga berdampak pada peningkatan risiko banjir.
“Semua waduk, semua sungai itu problemnya selalu sedimentasi. Karena juga tidak dihambat di hulunya tanaman-tanaman yang banyak, banyak yang ditebang, problemnya semua di situ. Kalau tidak terjadi banjir bandang ya banjir, problemnya di situ,” ujarnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Dorong Pengembangan Desa Wisata di Sekitar IKN
Sementara terkait dengan bangunan yang rusak akibat bencana, Presiden Jokowi menegaskan pemerintah akan melakukan pengecekan dan pemulihan. Hal ini termasuk pemberian bibit tanaman dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengembalikan lingkungan terdampak.
“Nanti Kementerian PU biar dicek dengan BNPB, termasuk yang tanamannya rusak nanti akan diberi bibit lagi dari Kementerian Pertanian,” tandas Presiden Jokowi.
Mulai Surut
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut banjir di Kabupaten Demak sudah mulai surut sejak Kamis, 21 Maret 2024. Di beberapa kecamatan seperti Karanganyar, ketinggian air dilaporkan turun hingga 50 cm dari sebelumnya 200 cm.
Kemudian di wilayah Demak Kota disebutkan ketinggian air juga mengalami penurunan sekitar 20 cm. Tercatat tinggal enam kecamatan antara lain Karang Tengah, Kecamatan Gajah, Kecamatan Wonosalam, dan Kecamatan Sayung masih terendam banjir.
Di sisi lain, BPBD Kabupaten Demak juga melaporkan sejumlah pengungsi berangsur kembali ke rumah masing-masing. Adapun pengungsi yang bertahan di tempat pengungsian mencapai 24.436 orang dan tersebar di 106 titik.