3. Pembaruan Perangkat Lunak Secara Berkala
Perangkat lunak yang usang sering kali memiliki kerentanan yang bisa dimanfaatkan oleh hacker. Pembaruan rutin memastikan bahwa patch keamanan diterapkan, mengurangi risiko serangan siber. Jangan lupa juga untuk menerapkan sistem pemantauan yang proaktif dan solusi deteksi ancaman untuk mengidentifikasi dan merespons serangan siber dengan cepat.
BACA JUGA: Menko Airlangga: Kita Belum Juga Punya Data Pangan yang Akuntabel
4. Edukasi Karyawan tentang Phising dan Scam
Manusia sering menjadi titik lemah dalam keamanan siber. Nawakara menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam pelatihan karyawan mereka tentang risiko dan tanda-tanda phishing serta scam. Edukasi berkelanjutan membantu menciptakan pertahanan pertama yang kuat: karyawan yang waspada dan terinformasi.
5. Backup Data Secara Berkala
Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah melakukan backup data informasi secara berkala, Manfaat yang didapat yaitu menduplikasi, mengembalikan data jika hilang, memberi keamanan terhadap data, kemudahan dalam mengakses data, serta mengantisipasi ketika sistem operasi bermasalah. Jangan lupa juga menguji prosedur pemulihan data untuk memastikan data dapat dipulihkan dengan cepat jika terjadi insiden keamanan.
“Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Nawakara menunjukkan komitmen yang kuat untuk melindungi data informasi dari berbagai ancaman siber, hingga memastikan integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data yang dikelola. Hal ini tidak hanya memberikan perlindungan optimal bagi aset digital perusahaan, tetapi juga memperkuat kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap kemampuan Nawakara dalam menghadapi tantangan keamanan siber di era digital ini,” pungkas Eman.