URBANCITY.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Profil Kemiskinan Indonesia September 2024, Rabu (15/1/2025). Persentase penduduk miskin per September 2024 disebut mencapai 8,57 persen, turun 0,46 persen poin dibanding Maret 2024 dan 0,79 persen poin dibanding Maret 2023.
Jumlah penduduk miskin per September 2024 tercatat 24,06 juta orang, berkurang 1,16 juta orang dibanding Maret 2024 dan 1,84 juta orang dibanding Maret 2023.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan Maret-September 2024 adalah pertumbuhan ekonomi, konsumsi rumah tangga, dan Produk Domestik Bruto (PDB) lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan.
Persentase penduduk miskin terbesar ada di Maluku dan Papua, sebesar 18,62 persen. Sementara persentase penduduk miskin terendah ada di Kalimantan, sebesar 5,30 persen.
Dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih ada di Jawa (12,62 juta orang), sedangkan
jumlah penduduk miskin terendah ada di Kalimantan (0,91 juta orang).
Sumber data utama yang dipakai BPS untuk menghitung tingkat kemiskinan pada September 2024 adalah Susenas Konsumsi dan Pengeluaran September 2024.
BPS mendefinisikan penduduk miskin sebagai penduduk dengan rata-rata pengeluaran per orang (kapita) per bulan di bawah Garis Kemiskinan (GK).
GK terdiri dari dua komponen. Yaitu, Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM).
GKM merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kkalori/kapita/hari. Paket kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 komoditas (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll).