URBANCITY.CO.ID – Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, dalam Business Matching 2024 “Belanja Produk Dalam Negeri” di Bali, pekan lalu mengungkapkan, sagu merupakan salah satu pilihan tepat untuk diversifikasi pangan sumber karbohidarat pengganti beras.
“Pohon sagu dapat tetap tumbuh meskipun saat banjir ataupun pada saat masa kekeringan karena kemarau panjang, sehingga pohon sagu tidak terdampak fenomena alam seperti La Nina dan El Nino,” ungkapnya, dikutip Urbancity.co.id dari laman Kemenperin, Senin, 11 Maret 2024.
Menurut Putu, diversifikasi konsumsi pangan sumber karbohidrat merupakan salah satu upaya untuk menjaga keamanan pangan dalam negeri.
Produk pangan lokal dinilai merupakan salah satu pilihan yang tepat karena memiliki ketahanan terhadap perubahan iklim dan cuaca. Salah satu komoditas pangan lokal yang potensial untuk dikembangkan adalah sagu.
Baca Juga: Pacu IKM Raih Sertifikat Halal, Kemenperin Dukung Batik Haji Nasional
Sagu berpotensi dikembangkan sebagai alternatif bahan pangan sumber karbohidrat utama nasional karena Indonesia memiliki lahan sagu yang diperkirakan mencapai 5,5 juta hektar.
“Luasnya lahan sagu tersebut dapat menjadi cadangan pangan sumber karbohidrat yang besar untuk dalam negeri maupun dunia, meskipun demikian pengolahan sagu dalam negeri belum secara masif dilakukan,” lanjut Putu.
Kemenperin terus mendorong pengembangan hilirisasi sagu di dalam negeri melalui dukungan peningkatan produksi pati sagu dan diversifikasi produk olahan pati sagu.