URBANCITY.CO.ID – Setiap daerah perlu membangun mesin ekonomi sesuai dengan keunggulan masing-masing. Mesin ekonomi daerah itu akan membantu meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga mereka mampu membeli rumah.
Praktisi perkotaan dan properti Soelaeman Soemawinata menyampaikan pendapat itu dalam diskusi interaktif “Tantangan Perkotaan dan Permukiman Menuju Indonesia Emas 2045” yang diadakan Forum Wartawan Perumahan Rakyat (Forwapera) di Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Eman, sapaan akrabnya, menyatakan saat ini penduduk Indonesia bertambah 1,1% atau sekitar 3 juta jiwa per tahun. Itu artinya pada tahun 2045 Indonesia akan memiliki populasi 350 juta jiwa.
Lebih dari 70% populasi itu berada di perkotaan, dengan 56,03% atau 152.788 juta jiwa bermukim di Pulau Jawa yang lahan dan daya dukung lingkungannya sudah sangat terbatas.
Sementara kebutuhan terhadap permukiman baru akibat pertambahan penduduk itu tidak bisa ditawar. Untuk bisa memiliki hunian sendiri, orang harus memiliki penghasilan yang cukup.
“Karena itu pendapatan masyarakat harus dipacu (booster). Rumah tidak bisa dibeli tanpa uang, dan uang tidak mungkin diperoleh kalau orang tidak punya pekerjaan dan penghasilan. Itulah pentingnya daerah memiliki economic engine atau mesin pertumbuhan ekonomi,” jelas Eman.
Karena itu, lanjut Ketua Badan Kejuruan Tenik Kewilayahan dan Perkotaan Persatuan Insinyur Indonesia (BKTKP PII) itu, setiap daerah perlu fokus menggerakkan mesin ekonomi di wilayah masing-masing.
Mesin pertumbuhan ekonomi hidup, kesempatan kerja akan bertumbuh dan penduduk di setiap wilayah memiliki penghasilan untuk membeli rumah.