URBANCITY.CO.ID – Sejak mulai beroperasi Oktober tahun lalu sampai hari ini, operasional kereta cepat Whoosh dijalankan oleh masinis profesional dari Tiongkok.
Namun, pada saat bersamaan sebanyak 72 masinis Indonesia disiapkan (on job training) untuk mengambil alih operasional kereta cepat itu dari masinis Tiongkok.
Mengutip keterangan resmi PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), operator Whoosh, beberapa waktu lalu, sampai Juli sebanyak 39 dari 72 masinis Indonesia sudah memasuki tahap dua dari proses on the job training (OJT).
Pada tahap pertama, para masinis Whoosh Indonesia telah melakukan observasi proses kerja masinis kereta cepat profesional.
Pada tahap dua para masinis Indonesia mulai mengoperasikan Whoosh pada saat langsir (tanpa penumpang) di Depo Tegalluar, kereta konfirmasi atau kereta yang beroperasi sebelum jam perjalanan pertama dari Halim-Tegalluar pp, dan kereta inspeksi Halim-Tegalluar pp dengan kecepatan 350 km/jam.
Sebelum memasuki tahap tiga, mengemudikan kereta cepat berpenumpang dengan pendampingan masinis Tiongkok, para masinis Indonesia masih harus melakukan ujian sebagai bukti kecakapan menerapkan berbagai SOP operasi dan penanganan Whoosh dalam kondisi darurat.
Selain para masinis, 40 dari 78 petugas perawatan Whoosh juga telah mulai melakukan OJT tahap 3, setelah sebelumnya melalui proses tahap 1 observasi, dan tahap 2 membantu proses perawatan pada sarana Whoosh setiap hari.
Pada tahap tiga OJT, proses perawatan yang dilakukan SDM Indonesia mulai berjalan secara mandiri dengan pengawasan dari SDM Tiongkok.