Namun secara bulanan, penjualan eceran Juli 2024 diperkirakan terkontraksi (minus) 7,4 persen setelah tumbuh 0,4 persen pada Juni. Beberapa kelompok yang masih tumbuh dan menahan penjualan eceran jatuh lebih dalam, adalah sandang (3,2 persen), perlengkapan rumah tangga (2,0 persen) dan bahan bakar kendaraan bermotor (1,1 persen).
Baca juga: Cicilan Utang Meningkat, Konsumen Kurangi Belanja
Penurunan kinerja penjualan diperkirakan terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (-8,5 persen), suku cadang dan aksesoris (-3,8 persen), serta peralatan informasi dan komunikasi (-10,9 persen), sejalan dengan normalisasi permintaan pasca Idul Adha.
Responden memperkirakan, penjualan eceran pada September 2024 (3 bulan yad) masih akan turun, dan meningkat kembali pada Desember 2024 (6 bulan yad).
Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) September tercatat 140,5 atau, jauh lebih rendah dibanding IEP Agustus 2024 sebesar 158,8. Sementara IEP Desember tercatat 165,0 atau, lebih tinggi dibanding November sebesar 146,1, sejalan dengan peningkatan aktivitas menjelang libur Natal dan tahun baru.
Tekanan inflasi pada September diprakirakan turun, dan meningkat pada Desember 2024 sejalan dengan ekspektasi penjualan. Tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) September 2024 sebesar 134,5, lebih rendah dibanding IEH Agustus yang mencapai 136,4. Sementara IEH Desember tercatat 161,0, lebih tinggi dibanding IEH November 144,8.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS