URBANCITY.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2024 mencapai 5,05 persen. Melambat secara tahunan (year on year/YoY) dibanding kuartal I-2024 yang tercatat 5,11 persen, juga dibanding kuartal II-2023 yang mencapai 5,17 persen.
Menurut Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/8/2024), perekonomian Indonesia berdasarkan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II 2024 mencapai Rp5.536 triliun atas harga berlaku, dan Rp3.231 triliun atas harga konstan.
Sementara secara kuartalan (qtq), pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 3,79 persen. Sedangkan secara tahun kalender (ctc) atau selama semester I-2024, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,08 persen.
Konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi terbesar. Kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 mencapai 2,62 persen (51 persen lebih). “Konsumsi rumah tangga meningkat 4,93 persen (YoY) pada kuartal dua dari 4,91 persen pada kuartal pertama,” kata Mahmud.
Kontributor terbesar kedua terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 1,32 persen, ekspor-impor 0,25 persen, konsumsi LNPRT 0,12 persen, dan konsumsi pemerintah 0,10 persen.
Baca juga: Lumayan, Triwulan I-2024 Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11%
Menurut lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor konstruksi (7,29 persen), diikuti lainnya 6,12 persen, perdagangan dan reparasi 4,86 persen, industri pengolahan 3,95 persen, pertanian 3,25 persen, dan pertambangan & penggalian 3,17 persen.