URBANCIY.CO.ID – Industri manufaktur Indonesia terus menunjukkan taji di kancah ekspor, berkontribusi besar terhadap nilai ekspor nasional.
Sepanjang tahun 2024, sektor pengolahan nonmigas mencatatkan nilai ekspor sebesar USD 196,54 miliar, yang berarti menyumbang 74,25 persen dari total ekspor nasional yang mencapai USD 264,70 miliar.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, angka tersebut menunjukkan bahwa sektor industri manufaktur kita konsisten menjadi kontributor tertinggi pada kinerja ekspor Indonesia.
“Apalagi, di tengah kondisi ekonomi dan politik global yang tidak menentu, pelaku industri nasional tetap agresif menembus pasar ekspor ke berbagai negara,” katanya, dikutip Urbancty.co.id, Sabtu, 18 Januari 2025.
Baca Juga: Indeks Kepercayaan Industri Turun, Kemenperin: Masih Karena Banjir Produk Impor
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa nilai ekspor industri pengolahan nonmigas meningkat 5,33 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kinerja positif ini berkontribusi pada surplus neraca perdagangan Indonesia yang mencapai USD 31,04 miliar pada tahun 2024.
Agus percaya bahwa ekspor bukan hanya tentang menjual produk, tetapi juga tentang membangun reputasi dan citra baik industri Indonesia.
Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan iklim usaha yang mendukung agar pelaku industri semakin bersemangat. Melalui regulasi yang ramah bisnis, diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi, menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi dan basis ekspor.