“Saya harapkan pelaksana lebih kritis menanggapi penawaran produk (rusun) dari penyedia dengan meminta informasi yang lengkap dan jelas. Juga lebih cermat menilai kewajaran harga dan kesesuaian kualitas produk yang ditawarkan,” ujar Iwan.
Ia menyebut beberapa poin terkait pembangunan rusun yang perlu diperhatikan. Pertama, penerapan prototipe agar rancangan desain dan kualitas rusun yang terbangun tidak berbeda-beda, serta efisien waktu dan biaya. Kedua, percepatan penyelesaian paket-paket pengadaan rusun yang saat ini masih berjalan, baik melalui e-purchasing maupun tender. Ketiga, memastikan kinerja penyedia jasa sesuai dengan KAK, serta melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan secara ketat dan berkala. Keempat, meningkatkan peran seluruh pemangku kepentingan baik itu direktorat, balai, satker, PPK, maupun pengawas seperti manajemen konstruksi (MK) dalam pengadaan rusun.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS