Harga rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) itu, tahun ini dinaikkan pemerintah. Di Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) misalnya, tahun lalu patokan harga jualnya dinaikkan menjadi Rp181 juta dari Rp168 juta per unit pada tahun 2022.
Tahun ini harganya dinaikkan lagi menjadi Rp185 juta per unit. Harga dinaikkan, tapi anggaran subsidi dan kuota pengadaan rumahnya dipangkas. Anggaran subsidi dari tahun lalu sekitar Rp25 triliun untuk 220.000 unit rumah, tahun ini hanya Rp13,72 triliun untuk 166.000 unit rumah.
Ini pun sebanyak 16.000 unit sudah terserap untuk memenuhi antrian peminat rumah subsidi tahun lalu. Itu berarti kuota riil rumah subsidi dengan skim FLPP awal tahun ini tinggal 150.000 unit.
Baca juga: Tahun 2023 Realisasi Program Sejuta Rumah Mencapai 1.217.794 unit
Situasi itu mendorong MBR yang belum punya rumah buru-buru merealisasikan pembelian rumahnya agar tak kehabisan kuota.
Apalagi, ke depan patokan harga jual rumah subsidi itu pasti akan terus dinaikkan mengikuti kenaikan harga tanah dan bahan bangunan.
Menurut Oka Mahendra, General Manager Vista Land Group, sejak November 2023 permintaan rumah subsidi di beberapa proyeknya meningkat sinigfikan.
Selain di Permata Puri Harmoni 2, juga di Gran Harmoni Cibitung (Kabupetan Bekasi), Grand Harmoni Indah di Jonggol (Kabupaten Bogor), dan Puri Harmoni Cisoka 2 (Kabupaten Tangerang).
“Rata-rata akad kredit di empat perumahan itu di atas 60 unit per bulan. Bahkan awal Januari permintaan rumah subsidi di proyek-proyek kami meningkat 20-30 persen dibanding bulan-bulan sebelumnya,” katanya seperti dikutip keterangan resmi yang sama.