URBANCITY.CO.ID – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan tiga prestasi pemerintah dalam pelaksanaan APBN 2023. Ia mengungkapkannya dalam Rapat Paripurna DPR mengenai “Tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi atas Rancangan Undang-Undang tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN (RUU P2APBN) Tahun Anggaran 2023” di Jakarta pekan ini.
Prestasi pertama pemerintah melalui pelaksanaan APBN 2023 itu, adalah surplus keseimbangan primer sebesar Rp102,59 triliun, yang merupakan surplus pertama kali sejak tahun 2012.
“Kinerja APBN 2023 menunjukkan dampak dari kinerja positif ekonomi, dan tekad kita melakukan konsolidasi fiskal secara disiplin dan konsisten, menghasilkan surplus keseimbangan primer 102,59 triliun. Ini surplus pertama kali sejak tahun 2012,” kata Sri Mulyani seperti dikutip keterangan resmi Kemenkeu.
Keseimbangan primer adalah total pendapatan negara dikurangi pengeluaran (belanja) negara, di luar pembayaran bunga utang. Bila total pendapatan negara lebih besar daripada belanja negara di luar pembayaran bunga utang, keseimbangan primer akan positif (surplus).
Prestasi kedua, Laporan Operasional APBN 2023 mencatat surplus Rp31,63 triliun, yang juga merupakan surplus pertama kali sejak tahun 2015.
Surplus laporan operasional ini berkontribusi terhadap prestasi ketiga. Yaitu, kenaikan nilai ekuitas pemerintah atau negara tanpa melalui revaluasi, juga untuk pertama kali sejak 2015.
“Kalau kita lihat tahun 2017-2019, kenaikan ekuitas negara terjadi lebih karena kita melakukan revaluasi terhadap nilai aset-aset kita,” ungkap Menkeu.