URBANCITY.CO.ID – Survei Orientasi Bisnis Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (SBPO) yang dirilis beberapa hari mengungkapkan, perbankan Indonesia optimis memandang kondisi makroekonomi pada triwulan IV 2024.
Tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) triwulan IV 2024 sebesar 62, meningkat dari 59 pada SBPO triwulan III 2024. Indeks di atas 50 mencerminkan optimisme, di bawah 50 pesimis, dan sama dengan 50 stabil.
Faktor penbentuk IKM adalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi, BI Rate, inflasi, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD).
Peningkatan IKM triwulan IV itu dipengaruhi persepsi perbankan bahwa kondisi makroekonomi akan membaik, dan BI-Rate akan cenderung menurun.
“PDB diperkirakan tumbuh lebih tinggi pada triwulan empat dibanding realisasi triwulan tiga 2024 sebesar 4,95 persen (yoy). Sedangkan BI Rate diprediksi makin menurun seiring penurunan bunga acuan The Fed (bank sentral AS),” tulis hasil SBPO Triwulan IV 2024 itu.
BI menurunkan BI Rate dari 6,25 persen menjadi 6 persen pada akhir September 2024, dan masih bertahan hingga sekarang. Karena itu indeks PDB meningkat tinggi dari 58 (triwulan III 2024) menjadi 72 (triwulan IV), dan indeks BI Rate dari 56 menjadi 90.
Sementara tentang inflasi, kalangan perbankan makin pesimis. Tercermin dari indeksnya yang kian merosot dari 42 (<50 atau pesimis) menjadi 38.
Inflasi pada triwulan IV-2024 diperkirakan meningkat. Terutama didorong proyeksi peningkatan permintaan barang dan jasa pada akhir tahun, seiring libur tahun baru dan Natal, dan Pilkada.