URBANCITY.CO.ID – Ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia memiliki momentum yang tepat untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dalam proses pembangunan nasional.
Demikian disampaikan Wakil Rektor Universitas Paramadina, Handi Risza dalam acara peluncuran Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2025 dan sekaligus seminar nasional “Energi Baru Ekonomi Syariah: Menuju Transisi dan Keberlanjutan”. Acara ini diselenggarakan oleh Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (PEBS FEB UI), pada Sabtu (30/11/2024).
Acara peluncuran yang dihadiri oleh Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin yang juga merupakan Wakil Presiden Indonesia ke-13 sebagai Keynote Speech. Diseminasi laporan ISEO 2025 disampaikan langsung oleh Rahmatina Awaliah Kasri, Ph.D. selaku Kepala PEBS FEB UI dan Dosen FEB UI.
BACA JUGA: Pangsa Pasar Perbankan Syariah Baru 7,33 Persen
Pembicara lainnya dalam acara seminar nasionalnya, antara lain Prof. Bambang Brodjonegoro, Ph.D selaku Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi Periode 2024–2029 dan Ir. Adiwarman Azwar Karim sebagai Wakil Komisaris Utama BSI serta KH. Sholahudin Al Aiyub, M.Si selaku Direktur Eksekutif KNEKS.
Handi yang juga merupakan pengurus DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), mengungkapkan bahwa, saat ini keberadaan Ekonomi dan Keuangan Syariah sudah menjadi bagian dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan masuk kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Selain itu, menjadi bagian dari Asta Cita yang merupakan program dari Presiden Prabowo.