URBANCITY.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pekan lalu, transaksi penjualan gabah di 26 provinsi selama November 2024 mencapai 62,20 persen gabah kering panen (GKP), 30,54 persen gabah kering giling (GKG), dan 7,26 persen dan gabah luar kualitas.
Selama November 2024, rata-rata harga GKP di tingkat petani mencapai Rp6.303,00 per kg atau turun 1,86 persen, dan di tingkat penggilingan Rp6.453,00 per kg atau turun 1,80 persen, dibanding harga gabah kualitas serupa Oktober (mtm).
Sementara harga GKG rata-rata di tingkat petani tercatat Rp6.984,00 per kg atau turun 1,48 persen, di tingkat penggilingan Rp7.107,00 per kg atau turun 1,45 persen.
Sedangkan harga gabah luar kualitas di tingkat petani mencapai Rp5.945,00 per kg atau turun 4,86 persen, dan di tingkat penggilingan Rp6.094,00 per kg atau turun 4,50 persen.
Dibandingkan November 2023 (yoy), BPS menyebut rata-rata harga gabah pada November 2024 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas juga merosot masing-masing 6,18 persen, 8,00 persen, dan 6,85 persen.
Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada November 2024 dibandingkan November 2023 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing turun 6,10 persen, 7,77 persen, dan 6,41 persen.
Sementara pada November 2024, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan tercatat Rp12.846,00 per kg, atau turun 1,15 persen dibanding Oktober (mtm).
Sedangkan harga beras kualitas medium di penggilingan tercatat Rp12.395,00 per kg atau turun 1,27 persen, beras kualitas submedium Rp12.170,00 atau turun 1,58 persen, dan rata-rata harga beras pecah di penggilingan Rp12.000 per kg atau turun 5,97 persen.